Pengertian Scrum
Sumber Gambar: www.dictio.id
Schwaber
& Jeff (2017), Pengertian Scrum merupakan sebuah
kerangka kerja dimana orang-orang dapat mengatasi masalah kompleks adaptif,
dimana pada saat bersamaan mereka juga menghantarkan produk dengan nilai
setinggi mungkin secara produktif dan kreatif.
Kerangka kerja Scrum terdiri dari Scrum Team dan peran-peran (Product Owner, Development Team dan Scrum Master), acara-acara (Sprint, Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, Sprint Retrospective), artefak-artefak dan aturan-aturan terkait. Setiap komponen di dalam kerangka kerja ini memiliki tujuan tertentu dan sangat penting bagi keberhasilan penggunaan Scrum.
a Tahapan pengerjaan menggunakan metode Scrum adalah sebagai berikut:
1)
Product Backlog
Schwaber &
Jeff (2017), Product Backlog adalah
daftar terurut semua hal yang telah diketahui hingga saat ini harus ada di
dalam produk. Product Backlog adalah
satu-satunya sumber kebutuhan untuk semua perubahan yang perlu diberlakukan
terhadap produk. Product Owner
bertanggung jawab terhadap Product
Backlog, termasuk isi, ketersediaan dan urutannya.
Menurut Prastio dan Ani (2018:206), Product backlog berisi backlog item yang dibuat berdasarkan requirements yang didapat dari pengumpulan data (observasi, wawancara dan studi literature). Requirements pada product backlog bersifat dinamis sehingga akan terus menerus bertambah apabila mendapatkan feedback dari pengguna pada saat review dan demo aplikasi.
2)
Sprint Backlog
Schwaber & Jeff (2017), Sprint Backlog adalah daftar Product Backlog item yang terpilih untuk Sprint ditambah perencanaan untuk menghantarkan Increment dan mencapai Sprint Goal. Sprint Backlog adalah prakiraan dari Development Team mengenai fungsionalitas yang akan masuk ke dalam Increment berikutnya dan pekerjaan yang perlu dikerjakan untuk menghantarkan fungsionalitasnya menjadi Increment yang “Selesai”.
3)
Sprint Planning
Menurut Prastio dan Ani (2018:206), Sprint Planning adalah perencanaan dalam pengerjaan product backlog pada sprint. Dalam tahap ini terdiri dari perancangan sistem berupa pemetaan dari kebutuhan fungsional yang telah teranalisa ke dalam suatu diagram. Dalam proses perancangan desain sistem terdapat Unified Modelling Languange (UML), dan penjelasan Tabel Database. Selain itu dalam Sprint Planning juga mengestimasi waktu pengerjaan fitur pada masing-masing sprint.
4)
Daily Scrum
Daily Scrum adalah acara untuk Development Team yang memiliki batasan waktu 15 menit. Acara ini dilakukan setiap hari selama Sprint berlangsung. Di acara ini, Development Team membuat rencana kerja untuk 24 jam ke depan.
5)
Sprint
Schwaber &
Jeff (2017), Jantung dari Scrum
adalah Sprint, yaitu sebuah batasan
waktu dengan durasi satu bulan atau kurang, dimana terdapat proses pembuatan Increment yang “Selesai”, dapat
digunakan dan berpotensi untuk dirilis. Sprint
memiliki durasi yang konsisten sepanjang daur hidup pengembangan produk. Sprint yang baru langsung dimulai
setelah Sprint sebelumnya selesai.
Menurut Prastio dan Ani (2018:206), Pada tahap ini pembuatan aplikasi sudah mulai dikerjakan sesuai dengan Sprint Planning. Tahapan sprint terdiri dari In Progress, Review, Testing, dan Done.
6)
Review
dan Sprint Retrospective.
Menurut Prastio
dan Ani (2018:207), Setelah selesai dari fase sprint, aplikasi di review
kepada pengguna untuk dilakukan pengujian terakhir. Pengujian sistem ini
dilakukan dengan mencari kesalahan sistem yang ada pada aplikasi dengan
menggunakan metode blackbox testing.
Selanjutnya dilakukan retrosprective
apakah ada masukan berupa feedback
atas functional requirements yang
telah di review. Jika ada perubahan
atas suatu fungsi, maka akan dimasukkan ke dalam backlog tambahan untuk dilakukan di sprint selanjutnya. Bila tidak ada aplikasi sudah siap untuk release.
b Tata Nilai Scrum
1)
Scrum
Team
Scrum Team terdiri dari Product Owner, Development Team dan Scrum Master. Scrum Team bersifat swakelola dan lintas-fungsi. Tim yang swakelola memilih cara terbaik dalam mengerjakan pekerjaan mereka, bukan diperintah oleh orang lain di luar tim ini.
2)
Product Owner
Product Owner adalah orang yang bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai bisnis dari produk yang dihasilkan oleh Development Team. Cara melakukannya sangat bervariasi antar organisasi, Scrum Team dan individu.
3)
Scrum
Master
Scrum Master adalah bertanggung jawab untuk mengenalkan dan menyokong penggunaan Scrum sebagaimana dijelaskan di dalam Panduan Scrum ini. Scrum Master melakukan ini dengan membantu orang-orang agar dapat memahami teori, praktik-praktik, aturan-aturan dan tata nilai Scrum.
4)
Team
Development
Development Team terdiri dari para ahli profesi yang bekerja untuk menghantarkan Increment “Selesai” yang berpotensi untuk dirilis di setiap akhir Sprint. Increment “Selesai” wajib tersedia pada saat Sprint Review. Hanya anggota dari Development Team yang membuat Increment ini. Development Team dibentuk dan diberikan wewenang oleh organisasi untuk menyusun dan mengelola pekerjaan mereka sendiri. Hasil sinergi dari tim ini akan mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas Development Team secara keseluruhan.
Referensi:
Prastio, C. E., & Ani, N. (2018). Aplikasi Self Service
Menu Menggunakan Metode Scrum Berbasis Android (Case Study : Warkobar Cafe
Cikarang). Jurnal Petir, 11(2).
Schwaber, K., Sutherland, J., 2017, Panduan Scrum, diunduh dari : https://www.scrumguides.org/docs/scrumguide/v2017/2017-Scrum-Guide-IFrameworkScrum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar